ANALISIS MAKNA SIMBOLIK TARI KUDA LUMPING JARANAN BUTO SEBAGAI IDENTITAS ETNIS JAWA DI KECAMATAN KONDA
Keywords:
Simbolik, Jaranan Buto, Etnis JawaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan makna simbolik dari tari kuda lumping Jaranan Buto yang masih dilestarikan oleh masyarakat suku Jawa di Kecamatan Konda. Identitas etnis Jawa tercermin melalui tarian ini yang tidak hanya mengandung nilai-nilai kepahlawanan tetapi juga menunjukkan adaptasi budaya dalam bentuk kesenian. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap informan kunci serta dokumen dari sanggar-sanggar tari di Kecamatan Konda. Tari Jaranan Buto dibagi menjadi empat sesi utama: bukak kalangan, blendro, buthonan, dan kesurupan. Tata rias dan busana pada tari ini dirancang untuk menyerupai sosok raksasa atau buto, mencerminkan karakteristik menakutkan dan besar, sesuai dengan nama tarian tersebut. Properti yang digunakan terbatas pada pecut dan kuda mbarep, sementara sesajen dipersiapkan sebagai elemen penting dalam setiap pertunjukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pergeseran dalam karakter yang dimainkan dan properti yang digunakan di Kecamatan Konda, dimana hanya karakter buto prenges dan buto teleng yang masih dilestarikan. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana tari kuda lumping Jaranan Buto berfungsi sebagai sarana pemertahanan identitas budaya di tengah masyarakat modern.
References
Alfianita, D. (2014). Faktor-faktor yang melatarbelakangi memudarnya kesenian kuda lumping di Desa Pajarisuk (Studi Kasus di Desa Pajarisuk Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu). Skripsi Sarjana, FISIP, Universitas Lampung.
Cahyono, F. (2022, January 31). Pergeseran budaya tari adat Jaranan Buto ke arah konsumsi ekonomi pariwisata pada tahun 1998 sampai 2015 di Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. e-Journal Pendidikan Sejarah, 9(2).
Effendy, O. U. (1989). Human Relations dan Public Relations dalam Management. Bandung: CV Mandar Maju.
Effendy, O. U. (2006). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Effendy, O. U. (2008). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Endraswara, S. (2006). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ernayanti, & Hartati. (2002). Kampungku di Sulawesi Tenggara. Jakarta: Proyek Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Tradisi dan Kepercayaan Depdikbud.
Fisher, A. (1990). Teori-teori dan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Geertz, C. (1994). Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Pustaka Jaya.
Handoko, A. D. (2021, October 5). Perkembangan seni tari Jaranan Buto di Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi tahun 1963-2007. e-Journal Pendidikan Sejarah, 2(3).
Hasibuan, A. N. (2019). Persepsi masyarakat tentang kesenian kuda lumping (Studi deskriptif di Kelurahan Binjai Serbangan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan). Skripsi Sarjana, FISIP, Universitas Sumatera Utara.
Koenjaraningrat. (2002). Pengantar Ilmu Antropologi (8th ed.). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Liliweri, A. (2021). Gatra-gatra komunikasi antar budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2009). Teori Komunikasi (Theories of human communication) (9th ed.). Jakarta: Salemba Humanika.
Martin, J. N., & Nakayama, T. K. (2007). Intercultural Communication in Context (4th ed.). USA: McGraw-Hill International Edition.
Mulyana, D. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nugroho, R. (2021, October 7). Kebijakan publik sebagai komunikasi. Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, 2(1).
Rohidi, T. R. (2000). Ekspresi Seni Orang Miskin: Adaptasi Simbolik Terhadap Kemiskinan. Bandung: Penerbit Nuansa.
Roqib, M. (2007). Harmonis dalam Budaya Jawa; Dimensi Edukasi dan Keadilan Gender. Purwokerto: STAIN Purwokerto Press.
Ruslan, R. (2003). Metode penelitian public relations dan komunikasi. Jakarta: Grafindo Persada.
Samovar, L., Porter, R., & McDaniel, E. R. (2010). Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika.
Santoso, B. (2022, January 31). Bahasa dan identitas budaya. Sabda, 1(1).
Sari, A. V. (2017). Makna kesenian tradisional kuda lumping sebagai seni pertunjukan (Studi kasus pada grup kesenian kuda lumping “Bima Sakti” dan masyarakat Kelurahan Campang Raya, Sukabumi, Bandar Lampung). Skripsi Sarjana, Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Lampung.
Sobur, A. (2004). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suranto, A. W. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Winarsih, S. (2010). Mengenal Kesenian Nasional 12 Kuda Lumping. Semarang: PT Bengawan Ilmu.
Data Suku di Indonesia. (2015, November 18). Retrieved October 7, 2021, from https://www.bps.go.id/news/2015/11/18/127/mengulik-data-suku-di-indonesia.html