IMITASI BUDAYA KOREA PADA TREN MODE FASHION LAKI-LAKI DI KOTA KENDARI

Authors

  • Mita Juliana Universitas Halu Oleo
  • Sumadi Dilla Universitas Halu Oleo
  • Aprilia Suci Sanjaya Universitas Halu Oleo

Keywords:

Korean Wave, Tren Mode Fashion, Imitasi Budaya, Remaja Laki-Laki

Abstract

Perkembangan teknologi dan globalisasi telah memudahkan penyebaran budaya, salah satunya adalah Korean Wave (Hallyu) yang sangat mempengaruhi gaya hidup remaja di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tren mode fashion Korea yang unik dan menarik telah menjadi fenomena yang signifikan di kalangan remaja laki-laki di Kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis imitasi budaya Korea pada tren mode fashion laki-laki di Kota Kendari serta faktor-faktor yang mendorong perilaku tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Informan penelitian terdiri dari enam remaja laki-laki anggota komunitas Forza Family di Kota Kendari yang aktif mengadopsi tren fashion Korea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren mode fashion Korea sangat diminati oleh remaja laki-laki di Kota Kendari karena keunikan dan kesan modis yang ditawarkan. Media sosial, seperti Instagram, YouTube, dan TikTok, berperan besar dalam penyebaran informasi dan referensi fashion Korea. Selain itu, para remaja juga menggunakan make-up, skincare, dan accessories yang biasa digunakan oleh idol Korea untuk meningkatkan penampilan mereka. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa budaya populer seperti Korean Wave dapat mempengaruhi gaya hidup dan perilaku fashion remaja di Indonesia. Hal ini memberikan peluang bagi industri fashion dan kecantikan lokal untuk mengadopsi elemen-elemen dari tren global ini dalam produk mereka, serta menunjukkan pentingnya memahami dinamika sosial-budaya dalam merancang strategi pemasaran.

References

Bandura, A. (2007). Much ado over a faulty conception of perceived self–efficacy grounded in faulty experimentation. Journal of Social and clinical Psychology, 26(6), 641-658.

Bira, T. G. and Hewlett, B. S. (2022). Cultural learning among pastoralist children. Cross-Cultural Research, 57(1), 74-110. https://doi.org/10.1177/10693971221134180

Gerungan, W. A. (2004). Psikologi Sosial. PT Refika Aditama.

Kaparang, O. M. (2013). Analisa Gaya Hidup Remaja Dalam Mengimitasi Budaya Pop

Korea Melalui Televisi. Acta Diurna Komunikasi, 2(2).

Lathifah, I. N., Herman, A., & Yusaputra, M. I. (2018). Pengaruh Mengakses Korean Wave terhadap Perilaku Imitasi Remaja di Kota Palu. KANAL: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), 111-126.

Putri, M. E. (2021). Hubungan Konsep Diri (Self Concept) Dengan Perilaku Imitasi Pada Remaja Penggemar K-Pop (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).

Syam, A. P. H. and Ichwan, M. N. (2023). The Korean Wave phenomena in youth and halal industry: opportunities and challenges. LIKUID: Jurnal Ekonomi Industri Halal, 3(1), 1-17. https://doi.org/10.15575/likuid.v3i1.21548

Theriady, A. A. Z. (2022). Perilaku Komunikasi dan Imitasi Komunitas Blink Terhadap Eksistensi Budaya Lokal di Kota Makassar (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

Zmyj, N., Aschersleben, G., Prinz, W., & Daum, M. M. (2012). The peer model advantage in infants’ imitation of familiar gestures performed by differently aged models. Frontiers in Psychology, 3. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2012.00252

Downloads

Published

2024-03-10

Issue

Section

Articles