MODEL KOMUNIKASI PEMBANGUNAN UNTUK PENURUNAN STUNTING DI SULAWESI TENGGARA
Keywords:
Komunikasi Pembangunan, BKKBN, Stunting, Faktor Penghambat, Sulawesi TenggaraAbstract
Komunikasi pembangunan merupakan cabang ilmu komunikasi yang berperan dalam pengembangan dan peningkatan pembangunan masyarakat. Salah satu penerapannya adalah di bidang kesehatan, khususnya dalam percepatan penurunan angka stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model komunikasi pembangunan yang diterapkan oleh BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara dalam upaya menurunkan angka stunting, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat efektivitas komunikasi tersebut.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori Difusi Inovasi sebagai kerangka analisis. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, melibatkan lima informan dari berbagai bidang di kantor BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga model komunikasi pembangunan yang diterapkan, yaitu model komunikasi linear, relasional, dan konvergen. Dari ketiga model tersebut, model komunikasi relasional terbukti paling efektif dalam menjalin keterlibatan masyarakat. Namun, terdapat dua faktor penghambat utama, yaitu keterbatasan sumber daya internal seperti anggaran dan tenaga ahli, serta faktor eksternal berupa resistensi sosial budaya dan akses geografis. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan strategi komunikasi pembangunan dengan menekankan pentingnya pendekatan relasional untuk meningkatkan efektivitas program penurunan stunting di daerah.
References
BKKBN. 2023. Bkkbn Sultra. Retrieved Februari 10, 2023, from Facebook Bkkbn Sultra:https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0J73eNeEvY9cFEzeztCDwmNbbh9kB22e1kZwZ8uLWpjQaz5BFXWSsqdfJCaRFkDgVl&id=100025696725369&mibextid=Nif5oz
Cobayashi, F., Augusto, R. A., Lourenço, B. H., Muniz, P. T., & Cardoso, M. A. (2013). Factors associated with stunting and overweight in Amazonian children: A population-based, cross-sectional study. Public Health Nutrition, 17(1), 1–10.
Dilla, S. (2007). Komunikasi pembangunan: Pendekatan terpadu. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Djauhari, T. (2017). Gizi dan 1000 HPK. Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga, 13(2), 127.
Febriyanti. (2020). Strategi komunikasi pada pelayanan kesehatan masyarakat umum pada Rumah Sakit Sultan Dg. Radja Bulukumba. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(3), 1–15. Retrieved from https://digilibadmin.unismuh.ac.id?upload/11470-Full_text.pdf
Haryadi, T. (2018). Adaptasi teori difusi-inovasi dalam game “Yuk Benahi” dengan pendekatan komunikasi SMCR. Jurnal Audience, 1(1), 1–13.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Situasi balita pendek. ACM SIG APL, 29(2), 63–76. https://doi.org/10.1145/379277.312726
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Situasi balita pendek (stunting) di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Mahdi. (2012). Strategi komunikasi pembangunan manusiawi dalam penataan pedagang kaki lima (Studi kasus kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang penataan pedagang kaki lima di kawasan Pasarkliwon). Jurnal Penelitian Komunikasi, 1(01).
Mitra. (2015). Permasalahan anak pendek (stunting) dan intervensi untuk mencegah terjadinya stunting (Suatu kajian kepustakaan). Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(6), 255–257.
M. Zaenal. (2020). Teori-teori komunikasi. Bandung: Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.