STUDI PENDENGAR COVER LAGU BUGIS SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN BUDAYA DI KOTA KENDARI MELALUI PLATFORM YOUTUBE

Authors

  • Resky Mandala Putra Halu Oleo University
  • Sitti Harmin Halu Oleo University
  • Harnina Ridwan Halu Oleo University

Keywords:

cover lagu; konteks; makna; pelestarian budaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan cover lagu Bugis dapat dijadikan sebagai media pelestarian budaya di Kota Kendari melalui Platform Youtube. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cover lagu Bugis sebagai media pelestarian budaya di Kota Kendari melalui platform Youtube. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat Bugis yang berumur 20-24 tahun dan masih aktif menggunakan Youtube untuk mengakses lagu-lagu Bugis yang telah di cover. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan observasi, wawancara serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data atau proses penyeleksian data (data reduction), lalu menyajikan data (data presentation) yang telah di seleksi dan kemudian penarikan kesimpulan (conclusion drawing). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelestarian budaya melalui cover lagu Bugis dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu konteks dan makna budaya itu dapat terjadi. Dengan kata lain bahwa pelestarian budaya dapat dilakukan dengan adanya cover lagu Bugis. Selain itu, cover lagu Bugis juga bisa dijadikan sebagai bentuk perlawanan terhadap lagu-lagu populer yang beredar saat ini.

 

 

References

Abidin, Y. Z., dan Beni, A. S. (2014), Pengantar Sistem Sosial Budaya di Indonesia. Bandung: Penerbit CV. Pustaka Setia

Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Belajar

Banoe, P. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Budyastomo, A. W. (2018). Bentuk Bahasa Komunikasi dalam Seni Grafiti Sebagai Media Penyampaian Pesan (Studi Kasus: Padepokan Grafiti Salatiga). Batoboh, 3(2), 146–156.

Busroh, Jamalus. (1998). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Bandung: Diterbitkan Untuk Umum.

Daeng, Hans J. (2000), Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan Tinjauan Antropologis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Effendi, Onong Uchjana. (2001), Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya

Fauzan, Rikza M.Pd. Nashar, M.Pd. 2017. Mempertahankan Tradisi, Melestarikan Budaya (Kajian Historis dan Nilai Budaya Lokal Kesenian Terebang Gede di Kota Serang). ISSN.Jurnal Candrasangkala Vol 3 No 1 Tahun 2017.

Fisher, B, Aubrey. (1986), Teori-teori Komunikasi. Bandung: Penerbit Remadja Karya CV

Fiske, John. (2004). Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar paling Komprehensif. Yogyakarta: Penerbit Jalasutra

Harlandea, Marissa Renimas. 2016. Sejarah dan Enkulturasi Musik Gambang Kromog di Perkampungan Budaya Betawi. Jurnal Seni Musik 5 (1) 2016.

Hendrik, Navaro. Shirley YVI Goni. Hendrik W Pongoh. 2016. Pelestarian Musik Kolintang di Desa Maumbi Kecamatan Kalawat.Acta Diurna Komunikasi 5 (5), 2016.

Kurniawan, D. (2018). Komunikasi model laswell dan stimulus-organism-response dalam mewujudkan pembelajaran menyenangkan. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(1), 60–68.

Koetjaraningrat. (1994), Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama

Lexy J. Moleong. (1998), Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya

Liliweri, Alo. (2001). Gatra-gatra Komunikasi Antar Budaya. Penerbit Pustaka Pelajar

Lull, James. (1998). Media, Komunikasi, dan Kebudayaan. Jakarta: Penerbit Yayasan Ober Indonesia

Miles, B. Matthew dan Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Mulyana, Deddy. Jalaluddin Rakhmat. (1990), Komunikasi Antar Budaya. Penerbit Remaja Rosdakarya

Nurhidayanti, Fitria. Sofiono, Sofiono. Gusti Ririn. Partisipasi Remaja dalam Pelestarian Budaya alat musik Gendang di Kelurahan Timur Indah Kota Bengkulu. Repository.UNIB.

Pitana, G. (2003). Harmonising the paradox: the’tree analogy’in cultural tourism in Bali. International Seminar on ‘Cultural Diversity and Tourism: Rethinking a Partnership, 3–6.

Pelly, U. (1994), Teori-Teori Sosial Budaya. Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan: Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan

Ranjabar, Jacobus. (2006), Sistem Sosial Budaya Indonesia: Suatu Pengantar. Bogor: Penerbit PT. Ghalia Indonesia

Sinaga, A. D. (2019). Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Hak Cipta Atas Lagu Yang Dicover Oleh Youtuber.

Sindu, Kukuh. 2019.Pelestarian Budaya Campursai dalam Program TVRI Jawa Timur. Jurnal Ilmu Komunikasi 6 (2), 165-174.

Soedarso, SP. (2006). Trilogi Seni – Penciptaan, Eksistensi, dan Kegunaan Seni. Yogyakarta: Penerbit ISI Yogyakarta.

Soekanto, Basuki. (1980) Antropologi Budaya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Suranto, A. W. (2005). Komunikasi Perkantoran. Yogyakarta: Media Wacana.

Sutrisno, Mudji, dkk. (2005). Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

The Liang Gie. (1976). Garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan). Yogyakarta: Karya.

Downloads

Published

2023-07-10